Rabu, 18 Juli 2012

Awal Ramadhan 1433 H; Sebuah Tinjauan Falak

Observasi Hilal
Tahun 1433 H atau 2012 ini akan menjadi perhatian yang cukup serius ketika ummat Islam Indonesia akan memasuki bulan suci Ramadhan, karena secara hisab awal Ramadhan 1433 H akan ada beda antara kriteria Imkan Rukyah dan Hisab hakiki, atau tenarnya antara Hisab vs Rukyat. Hisab akan memulai Ramadhan lebih dahulu ketimbang Rukyat.


Tahun 1433 H atau 2012 ini akan menjadi perhatian yang cukup serius ketika ummat Islam Indonesia akan memasuki bulan suci Ramadhan, karena secara hisab awal Ramadhan 1433 H akan ada beda antara kriteria Imkan Rukyah dan Hisab hakiki, atau tenarnya antara Hisab vs Rukyat. Hisab akan memulai Ramadhan lebih dahulu ketimbang Rukyat.

HILAL PENUTUP ROJAB 1433 H:
Untuk menentukan kapan awal Ramadhan, mari kita awali dari penentuan tgl 1 Sya’ban 1433 H. Dan untuk memastikan permulaan Sya’ban, saya mencoba melakukan observasi terhadap Bulan penutup Rojab 1433 H. Kegiatan ini tidak jamak dilakukan, namun bagi saya ini hobi saja, namun secara sains juga bisa dimanfaatkan untuk memahami makna Yaasiin:39, “the waning crescent marks the end of Rajab – Urjunil Qadim (Quran 36: 39)“.
Hasil dari observasi terhadap Hilal Akhir Rojab, adalah sebagai berikut:
Hilal Penutup bulan Rojab 1433 H
Cahaya Bumi, pada gambar di atas terlihat dari bentuk bulat Bulan di atas sabit hilal itu adalah cahaya Matahari yang dipantulkan Bumi menuju ke permukaan Bulan, yang akhirnya kita lihat lagi dari Bumi.
Hilal di atas termati pada Senin 18 Juni 2012 selepas Shubuh. Dan pada 19 Juni 2012, Hilal yang sama sudah tidak bisa diamati lagi, dus malamnya akan terjadi Konjungsi atau Ijtimak akhir Rojab 1433 H pada jam 22:03 WIB.
Karena Ijtimak terjadi pada malam hari, maka pada sore-petangnya (maghrib, 19 Juni 2012) hilal masih negatif karena usianya masih -4 jam 33 menit.
HILAL PEMBUKA SYA’BAN 1433 H:
Bulan baru astronomis untuk Sya’ban terjadi pada tanggal 19 Juni 2012, jam 15:02 UT (Selasa, 19 Juni 2012, jam 22:03 WIB).
Visibiltas Hilal:
Hampir semua wilayah dunia tidak akan ada yang bisa menyaksikan munculnya bulan sabit baru pada petang hari tanggal 19 Juni 2012. Baru pada keesokan harinya: Rabu, 20 Juni 2012 (maghrib) bulan sabit akan lebih mudah dilihat.

Untuk wilayah Indonesia dan sekitarnya, perlu bantuan alat-alat optis untuk bisa menemukan hilal bulan Sya’ban ini, karena Indonesia berada di warna abu-abu.
Foto Hilal Sya’ban 1433 H:
Pengamatan yang punya peluang melihatnya adalah pada Rabu, 20 juni 2012. Namun di Indonesia cuaca kurang mendukung, Solo mendung. Ada yang berhasil melihat yakni di Kudus. Kudus Astro Club berhasil melihat dan mengabadikannya.
Hilal 1 Sya’ban 1433 H terlihat dari Kudus, dan berhasil diabadikannya dalam foto dan video times-laps.


Hilal 1 Syaban 1433 H
Hilal 1 Syaban 1433 H dari Kudus

Hilal 1 Syaban 1433 H dari Tanzania
Hilal 1 Syaban 1433 H dari Tanzania

Hilal 2 Syaban 1433 H
Hilal 2 Syaban 1433 H dari Juwiring-Klaten
Hisab-Rukyat: Sepakat Awal Sya’ban

Secara Hisab dan Rukyat, ada kesepakatan dalam mengawali bulan Sya’ban 1433 H ini. Awal Syaban di Indonesia dimulai secara serempak yakni pada Kamis, 21 Juni 2012. Tanggal 15 Syaban 1433 H akan jatuh pada  Kamis, 4 Juli 2012 selepas maghrib sampai Jum’at, 5 Juli 2012 menjelang maghrib.
HISAB-RUKYAT ->  1 Syaban 1433 H = 21 Juni 2012 M
Hisab-Rukyat: Beda Akhir Sya’ban

Secara Hisab dan Rukyat, akhirnya harus berbeda dalam mengakhiri bulan Sya’ban 1433 H ini. Akhir Sya’ban 1433 H di Indonesia diakhiri secara HISAB pada Kamis, 19 Juli 2012 – saat maghrib. Sementara secara Rukyah, Akhir Sya’ban 1433 H akan jatuh pada Jum’at, 20 Juli 2012 -saat maghrib.
HISAB -> 29 Sya’ban 1433 H =  19 Juli 2012 M
RUKYAT ->  30 Sya’ban 1433 H = 20 Juli 2012 M
KAPAN RAMADHAN 1433 H ?
Awal Ramadhan 1433 H – HISAB:
Dari perbedaan akhir Sya’ban 1433 H di atas, maka awal Ramadhan 1433 H sudah dapat diprediksi akan berBEDA.
Secara Hisab, konjungsi atau ijtimak akhir Sya’ban 1433 H akan jatuh pada Kamis 19 Juli 2012 jam 11:25 WIB. Maka awal Ramadhan 1433 H akan jatuh pada Jum’at 20 Juli 2012, karena perhitungan ilmu falak kontemporer, Hilal pada sore hari Kamis 19 Juli 2012 sudah positif di seluruh wilayah Indonesia.
Ormas yang menggunakan kriteria HISAB ini akan memulai berpuasa pada Jum’at , 20 JULI 2012.
Awal Ramadhan 1433 H – Rukyat: -Istikmal Sya’ban 1433 H-

Dari pelabuhan Ratu:  Hilal pada Kamis 19 Juli 2012 baru setinggi 1,5 derajat. Meski elongasi di atas 4 derajat, namun karena usia juga baru 6,5 jam ; maka dipastikan secara Imkan Rukyah juga mustahil terlihat/terpenuhi. Sehingga sore harinya, atau esok harinya Jum’at 20 Juli 2012 masih masuk bulan Sya’ban 1433 H alias Istikmal untuk Sya’ban 1433 H.
Sehingga, Pemerintah RI yang menggunakankriteria Imkan Rukyah dan ormas yang menggunakan kriteria Rukyat akan mulai berpuasa pada Sabtu, 21 juli 2012.
Simulasi Visibiltas Hilal dari Surakarta, pada hari pertama Rukyah (hari konjungsi/ijtimak):
Visibiltas Hilal Ramadhan 1433 H, 19 Juli 2012
KESIMPULAN RAMADHAN 1433 H:
HISAB –> 1 Ramadhan 1433 H = Jum’at, 20 Juli 2012 M
RUKYAH –> 1 Ramadhan 1433 H = Sabtu, 21 Juli 2012 M
 Sumber : http://ashadisasongko.staff.ipb.ac.id/2012/07/13/awal-ramadhan-1433-h-sebuah-tinjauan-falak/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.