Selasa, 22 Mei 2012

Gerhana Matahari Sebabkan Lemur Jepang Panik

Tokyo (AFP/ANTARA) - Gerhana matahari yang mengagumkan pada Senin menyebabkan kepanikan satwa lemur di kebun binatang Jepang, karena mereka mengira hari sudah malam, kata seorang petugas.

Kawanan yang terdiri dari sekitar 20 ekor lemur di Japan Monkey Centre di perfektur Aichi melompat-lompat liar selama gerhana tersebut, yang disaksikan jutaan orang di seluruh Asia dan Amerika Serikat.

Peristiwa sekali seumur hidup tersebut menyebabkan satwa primata itu melakukan kebiasaan mereka kala malam, yang melibatkan gerakan-gerakan liar untuk menjaga suhu tubuh mereka tetap tinggi, kata direktur kebun binatang Akira Kato.

Sesaat sebelum gerhana, yang membuat efek "cincin api", para lemur tersebut memanjat pohon dan tiang yang menurut Kato merupakan aktivitas yang "sangat tidak biasa" pada jam-jam seperti itu.

"Itu adalah kebiasaan yang mereka lakukan di sore hari, untuk meningkatkan suhu tubuh mereka," katanya.

Setelah fenomena tersebut berakhir, lemur yang bersemangat tersebut menjadi tenang dan kembali ke kebiasaan sehari-hari mereka termasuk mengunyah rumput dan berbaring.

Gerhana tahunan terjadi saat bulan melintas di depan matahari, namun terlalu jauh dari bumi untuk menutupinya sepenuhnya, menyebabkan terbentuknya "cincin api.” (nn/pt)

sumber : http://id.berita.yahoo.com/gerhana-sebabkan-lemur-jepang-panik-070603679.html
Read more »

Senin, 21 Mei 2012

Kenalkan, Game Elang Jawa Buatan Bandung

Bagi para pecinta burung Indonesia atau yang ingin terbang gagah seperti elang, bersiaplah memainkan game baru berjudul Amago (Amazing Animals in the Archipelago). Tim dari game developer Nightspade, Bandung, bakal meluncurkan edisi perdana Amago yang bertokoh burung elang jawa. Namanya Awan, sosoknya imut dan lucu.
Game pemenang ajang Indonesia Information and Communications Technology (INAICTA) 2011 untuk kategori aplikasi bergerak (mobile application) itu kini terus dikembangkan. Targetnya, paling lama akhir 2012 ini game hasil tugas akhir kuliah kelompok mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB itu bakal meluncur.
»Lagi dibikin supaya pemain tambah ketagihan,” kata seorang anggota tim Nightspade, Husna Tsaniya, di sela acara Technology, Entertainment, Design (TEDx) di gedung serbaguna Institut Teknologi Telkom, Bandung, Ahad, 20 Mei 2012.
Pada lomba 2011 itu, Amago mengusung 3 satwa langka Indonesia sekaligus. Selain elang jawa, ada komodo dan ikan arwana. Supaya lebih asyik dimainkan, tim kemudian memecahnya.
Game elang jawa itu dimulai dari telur. Pemain akan diajak sibuk untuk menetaskan telur elang. Caranya dengan menghapus noda merah dan biru pada kulit telur yang muncul serabutan. Noda merah berarti suhu telur memanas, noda biru menandakan suhu mendingin. Jika berhasil mengenyahkan noda-noda itu tepat waktu, seekor bayi elang akan menetas hidup.
Babak berikutnya memberi makan. Ada beberapa makanan yang turun dari langit untuk disantap, seperti capung dan ulat. Pemain diminta mengarahkan paruh bayi elang dengan gesit agar makanan bisa masuk sebanyak-banyaknya. »Nanti ketika jadi elang dewasa, tantangannya menghadapi kebakaran hutan, petir, dan tembakan pemburu,” ujar Husna.
Game itu dibuat untuk menyenangkan pemain sekaligus kampanye pelestarian satwa langka di Indonesia. Pengetahuan dan fakta tentang elang jawa juga diselipkan di tengah game. Tim, kata Husna, bekerjasama dengan sejumlah komunitas pelestari elang jawa seperti Raptor Indonesia. »Nanti sebagian keuntungan penjualan game untuk donasi pelestarian elang jawa,” katanya.
Harga jual game itu diperkirakan US$ 0,99. Permainan jenis casual game tersebut dirancang agar bisa dimainkan anak-anak hingga orang tua. Alat bermainnya berupa telepon seluler pintar berlayar sentuh dan komputer tablet.

ANWAR SISWADI
sumber : http://id.berita.yahoo.com/kenalkan-game-elang-jawa-buatan-bandung-210210912.html
Read more »

Perang Galaksi di Centaurus A

Foto di bawah ini menampilkan Centaurus A, ‘galaksi radio’ terdekat dengan Bumi, yang saling memakan satu sama lain.

Perang galaksi: Tarik menarik antara dua sistem



Pakar astronomi kini memperkirakan bahwa Centaurus A terbentuk karena penggabungan dua galaksi berbeda -- dan foto terbaru ini mendukung teori tersebut. Jejak debu dalam foto yang baru dirilis ini diperkirakan adalah sisa-sisa galaksi spiral yang terkoyak-koyak oleh galaksi eliptis raksasa.

Fenomena ini akan terus terlihat di langit kita dan butuh ratusan juta tahun lagi sebelum 'perebutan galaksi' ini benar-benar menghilang.

Centaurus A terletak sekitar 12 juta tahun cahaya dari Bumi. Ia memiliki pusat lubang hitam dengan massa 100 juta kali lebih besar dari Matahari. Ahli astronomi percaya bahwa lubang hitam inilah yang memproduksi frekuensi radio luar biasa besarnya, sekaligus menghasilkan nukleus yang bercahaya dan fitur-fitur jet.

Lokasi sistem Centaurus A yang 'tidak biasa'


Teleskop Observatorium Eropa Selatan di Chile menangkap gambar galaksi ini selama 50 jam. Citra-citra yang mereka dapatkan menampilkan detail mengagumkan dari sistem yang sudah dipelajari secara mendalam tersebut.

"Centaurus A ini menarik karena ia adalah galaksi radio terdekat dengan kita, sehingga lebih mudah untuk dipelajari," kata juru bicara Observatorium Eropa Selatan Richard Hook kepada Yahoo! News. "Ada semacam jejak debu di sekitar pusatnya, yang sebenarnya merupakan satu galaksi tersedot oleh galaksi lain."

"Citra ini sebenarnya punya pencahayaan yang sangat panjang, artinya menunjukkan struktur yang cukup halus. Ini adalah foto terbaik dari sistem Centaurus A yang pernah kami ambil," dia menambahkan.

Centaurus A mendapat nama tersebut karena ia adalah sumber gelombang radio pertama yang ditemukan di konstelasi Centaurus pada 1950an. Centaurus pertama ditemukan oleh astronom Inggris James Dunlop di observatorium Parramatta di Australia, pada 4 Agustus 1826.

 Oleh Adam Parris-Long | Yahoo! News
Read more »

 
Great HTML Templates from easytemplates.com.